
Siti Dharmawati, S.Pt.,MP
Peternakan jangkrik merupakan salah satu jenis peternakan lokal yang layak untuk dikembangkan dan memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat. Selain potensi ekonomi, secara biologi jangkrik layak untuk dikembangkan karena tidak memerlukan lahan pemeliharaan yang luas pertumbuhan yang cepat dan reproduksi yang tinggi. Secara nutrisi jangkrik merupakan salah satu sumber protein hewani.bagi ternak lain dengan kandungan protein antara 55-61%
Ada tiga produk produk jangkrik yang dapat laku di pasar, yaitu telur, clondo, dan induk. Telur dan induk memiliki sasaran pasar peternak jangkrik, sedangkan clondo dijual kepada penggemar burung berkicau atau ikan arwana. Burung berkicau yang diberi makanan jangkrik akan memiliki kicauan yang bagus dan prima sehingga nilai jualnya naik atau dapat diikutsertakan dalam lomba burung. Jangkrik sebagai makanan ikan arwana, dapat menjadikan warna tubuh ikan lebih cemerlang.
Untuk mengembangkan peternakan ada beberapa faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu Faktor eksternak dan factor internal . Faktor eksternal yang diperlukan adalah (1) bahan baku tersedia kontinyu; (2) teknologi tepat guna (teknik budidaya); (3) keahlian atau keterampilan peternak; (4) pemasasaran Ke empat factor tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk menunjang keberhasilan peternakan jangkrik. Faktor internal antara lain semangat untuk belajar, kemauan dan ketekunan dari peternak itu sendiri.